Pejuang Khilafah

Minggu, 27 Desember 2009

Televisi di Dalam Sistem Kapitalisme: Mengancam Generasi Muslim


Syabab..Com - Di dalam kapitalisme, televisi telah menjadi media untuk merusak generasi dan menyebarkan budaya-budaya rendahan. Acara infotainment di televisi dinilai sudah kebablasan. Terkait hal itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta agar acara siaran seperti gosip diatur lebih ketat, demikian seperti diberitakan detikNews. Bukan hanya itu sebenarnya yang mengancam kerusakkan sistem sosial hari ini. Ratusan tayangan yang penuh dengan syahwat, mengumbar aurat, tingkah laku rendahan seperti pergaulan bebas mengancama generasi muslim. "Mendesak Depkominfo agar melakukan penertiban terkait maraknya infotainment, ghibah yang keberadaannya mengancam ketahanan nasional," kata Wakil Sekretaris Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Asrorun Ni'am Sholeh dalam surat elektronik yang diterima, Sabtu (26/12/2009).
Pemberitaan yang dikemas dalam bentuk hiburan atau yang dikenal sebagai infotainment telah bergeser menjadi ajang ghibah dan berperan mengaduk-ngaduk tatanan rumah tangga.
"Bahkan tidak jarang berisi gosip yang menjurus ke fitnah, jika infotainment dipertahankan dengan format seperti ini maka infotainment bisa membahayakan stabilitas bangsa yang dimulai dari penghancuran keluarga," pria yang akrab disapa Ni'am dan juga bergelar doktor dibidang hukum syariah ini.
Menurut dia, jurnalis atau wartawan mempunyai tanggung jawab untuk mendidik masyarakat dengan nilai-nilai moral dan ketertiban serta menghargai privasi seseorang, sebagai perlindungan hak asasi manusia.
"Berita yang ditulis seorang wartawan memiliki dua sisi bisa menjadi pencerahan dan bisa menjadi pengoyak tatanan masyarakat," imbuh Ni'am yang juga pengajar di Universitas Islam Negeri Jakarta ini.
Selain Depkominfo, PWI, Komisi Penyiaran Indonesia (PWI) dan Dewan Pers juga agar bertindak melakukan penertiban.
"Jadi tidak hanya berita yang mengeksploitasi kekerasan, perselingkuhan, dan juga percekcokan," tutup pria yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Studi Agama dan Sosial ini.
Sementara itu, Ketua Umum Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi menegaskan bahwa tayangan infotainment ghibah atau gosip hukumnya haram. Fatwa haram tersebut berdasarkan hasil Musyawarah Alim Ulama NU di Surabaya, juli 2006 lalu
Karena itulah, PBNU mendesak tayangan infotainment gosip segera dihentikan. Sebab, pemberitan yang mengobral masalah pribadi dan keluarga orang bisa berdampak buruk bagi masyarakat.
"PBNU minta agar tayangan infotainment di media dihentikan. Karena pemberitaan itu mengobral rahasia keluarga, serta mengaduk aduk hubungan antar anggota keluarga," kata Hasyim dalam rilis yang diterima detikcom, Jumat (25/12/2009).
Sebenarnya bukan hanya tayangan infotainment yang harus dihentikan, ratusan tayangan tak mendidik pun harus segera dihentikan. Demikianlah, di dalam sistem kapitalisme, televisi telah menjadi media yang empuk untuk merusak generasi muda. Beberapa tayangan, mulai dari konser, sinetron, reality show banyak menampilkan hal-hal yang bertentangan dengan syariah mengancam generasi muda.
Sudah saatnya, sekularisme kapitalisme dibuang jauh-jauh dan beralih kepada sistem syariah di bawah naungan Khilafah rasyidah. Khilafah akan menempatkan media sebagai sarana pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, tidak seperti di dalam sistem kapitalisme sekarang ini. [m/dtk/syabab.com]

0 komentar: